Kami menjual berbagai macam kayu gelondong,diantaranya:
- KAYU JATI
- KAYU MAHONI
- KAYU AKASIA
- KAYU SONOKELING
Kayu yang kami jual ini berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia.
Yaitu daerah Ngluwur, Manyaran, Wonogiri dan sekitar WONOGIRI.
Akan kami bahas kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis kayu tersebut
1. Kayu Jati
Karakteristik dari kayu jati yang paling dikenal orang adalah karena keawetannya dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain. Selain itu pula karakter serat dan warnanya memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itulah harga kayu jati lebih mahal. Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan 1 dan kelas keawetan 1. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap.
Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas.
Sekalipun relatif mudah diolah, jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan juga sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan kapal perang. Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon meminta upah tambahan jika harus mengolah jati. Ini karena kayu jati sedemikian keras hingga mampu menumpulkan perkakas dan menyita tenaga mereka.
Jati sejak lama digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal laut, termasuk kapal-kapal VOC yang melayari samudera pada abad ke-17. Juga dalam konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel.
Di dalam rumah, selain dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture kayu jati digunakan pula dalam struktur bangunan. Rumah-rumah tradisional Jawa, seperti rumah joglo Jawa Tengah, menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya: tiang-tiang, rangka atap, hingga ke dinding-dinding berukir.
Dalam industri kayu sekarang, jati diolah menjadi venir (veneer) untuk melapisi wajah kayu lapis mahal; serta dijadikan keping-keping parket (parquet) penutup lantai. Selain itu juga diekspor ke mancanegara dalam bentuk furniture luar-rumah.
2. Kayu Mahoni
Kayu mahoni berwarna merah jika yang sudah tua, banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bangunan, terutama pada rumah-rumah di Jawa kayu mahoni digunakan untuk kerangka atap dan plafon, mempunyai tekstur halus dan berat, kayu mahoni sangat kuat untuk menahan beban tetapi kayu ini mudah terserang rayap, dan kurang tahan pada perubahan suhu yang ekstrim. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu.
3. Kayu Akasia
Pohon akasia memiliki bentuk batang yang bulat dan lurus. Pohon akasia memiliki banyak cabang dengan bagian kulit yang sangat tebal. Warna pohon akasia berkarakter dari coklat tua hingga coklat muda. Pohon akasia yang sudah tua bisa mencapai ketinggian sekitar lebih dari 32 meter.
Salah satu bagian dari pohon akasia yang bisa dimanfaatkan adalah kayu akasia. Kayu akasia memiliki nilai jual yang sangat tinggi. kayu akasia memiliki permukaan dan gelombang yang sangat halus. Terkadang bila dilihat secara sekilas maka kayu akasia memiliki tekstur seperti kayu jati. Berikut ini adalah beberapa karakteristik kayu akasia.
- Kayu akasia memiliki warna kombinasi yang putih dan coklat yang terlihat pada setiap lingkaran kayu.
- Kayu akasia memiliki massa yang cukup berat dan tekstur yang lebih keras bila dibandingkan dengan jenis kayu lain.
- Kayu akasia memiliki bau yang kurang enak seperti bau air kencing.
- Kayu akasia bisa bertahan terhadap serangan beberapa ngengat karena tingkat kekerasan dan bau yang tidak disukai oleh ngengat.
- Kayu akasia bisa mudah dibentuk meskipun memiliki bentuk yang keras.
- Kayu akasia tidak tahan terhadap pengaruh cuaca dan tidak bisa bersentuhan langsung dengan tanah, air dan suhu lembab.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kayu akasia.
- Kayu akasia bisa dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah terutama untuk perabotan yang diletakkan pada bagian dalam rumah. Kayu akasia memang tidak bisa digunakan untuk perabotan bagian luar karena tidak tahan terhadap cahaya dan air.
- Kayu akasia bisa digunakan untuk membentuk berbagai macam hiasan rumah. Beberapa benda dan perabot yang unik mudah dibentuk dari kayu akasia. Meskipun kayu memiliki karakter yang keras namun ternyata mudah dibentuk.
- Kayu akasia bisa dimanfaatkan sebagai hiasan. Beberapa jenis kayu akasia yang sudah dibiarkan membatu secara alami bisa dirubah menjadi tanaman hias seperti bonsai.
- Pohon akasia juga bisa digunakan sebagai peneduh jalan dan mencegah tanah longsor. Karakteristik pohon akasia yang tahan terhadap suhu panas dan kering ternyata sesuai untuk melindungi kontur tanah di daerah perbukitan. Namun pohon akasia yang sudah tua biasanya lebih rapuh sehingga harus cepat ditebang.
- Kayu akasia bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat kontruksi rumah. Di beberapa daerah di Indonesia kayu akasia dipotong menjadi berbagai macam bentuk kontruksi rumah. Kayu akasia memang sangat keras dan baunya tidak disukai oleh ngengat karena itu banyak disukai sebagai bahan rumah.
4. Kayu Sonokeling
Sonokeling terutama dimanfaatkan kayunya, yang memiliki pola-pola yang indah, ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu ini biasa digunakan untuk membuat mebel, almari, serta aneka perabotan rumah berkelas tinggi. Venirnya yang bernilai dekoratif digunakan untuk melapisi permukaan kayu lapis mahal. Karena sifatnya yang baik, kayu sonokeling juga sering digunakan untuk membuat barang ukiran dan pahatan, barang bubutan, alat-alat musik dan olahraga, serta perabot kayu bengkok seperti gagang payung, tongkat jalan dan lain-lain.
Kayu ini juga kuat dan awet, sehingga tidak jarang digunakan dalam konstruksi seperti untuk kusen, pintu dan jendela, serta untuk membuat gerbong kereta api. Atau untuk peralatan seperti gagang kapak, palu, bajak dan garu, serta untuk mesin-mesin giling-gilas. Selain itu, sonokeling dipakai pula dalam pembuatan lantai parket.